Pages

Minggu, 29 Mei 2011

Wisata Cinta Songgoriti

Pintu Masuk Songgoriti

Memasuki wilayah Songgoriti, saya dan teman-teman disuguhkan dengan kerumunan kendaraan roda dua lengkap dengan pemiliknya. Kerumunan itu tidak lain merupakan para tukang ojek kawasan tersebut. Ketika melewati kerumunan ojek, bergegas para tukang ojek melajukan kendaraannya dan menghampiri kami. Berbeda dengan ojek biasanya, ojek ini tidak menawarkan jasa untuk mengantar pelanggannya justru mereka menawarkan villa pada kami. “Mas Villa Mas”begitu cakapnya.

Kawasan Wisata Songgoriti, Batu, Malang selain terkenal sebagai daerah wisata pemandian air panasnya memang terkenal dengan keberadaan villa-nya. Namun villa yang dimaksud disini lebih kepada rumah sewa yang menyewakan kamar-kamarnya untuk tempat penginapan. Meski memang ada beberapa yang berupa villa secara asli namun lebih banyak yang berupa rumah sewa.
 Keberadaan villa di kawasan Songgoriti awal mulanya tercipta karena pengaruh adanya Hotel Songgoriti yang telah lama menjadi icon daerah tersebut. Villa atau rumah sewa tersebut kemudian mulai bermunculan sekitar tahun 1985 dengan jumlahnya lima sampai enam villa. Dan terus berkembang sampai saat ini.
“Tahun 1985 itu ada sekitar lima sampai enam villa, kemudian berkembang pada 1990 sampai 50, tahun 2000 bisa mencapai 100, tahun 2005 ada 200, dan di tahun 2010 kemarin sampai 370 villa, dan setiap penduduk rata-rata memiliki rumah sewa tersebut,” papar Titut Pujiari, ketua paguyuban villa suko kawasan Songgoriti.
 Tarif yang diberikan untuk penyewaan villa pun beragam. Rosida salah satu pemilik villa menyatakan bahwa untuk sekedar persewaan kamar mulai dari 50ribu rupiah untuk waktu kurang dari enam jam, dan untuk penyewaan satu hari sampai 75ribu rupiah. Namun harga tersebut berbeda dengan penyewaan satu rumah secara utuh.
“Untuk rumah dengan tiga kamar, bisa 300ribu rupiah dan untuk yang empat kamar biasa kami sewakan 400ribu tiap malamnya” papar Titut. Akan tetapi harga tersebut biasanya akan naik sampai dua kali pada hari sabtu dan minggu. Apalagi pada hari-hari libur nasional seperti hari raya dan tahun baru bisa melambung sampai 15-20 kali, semua itu sesuai dengan kesepakatan antara pemilik villa dan penyewa.
Fasilitas yang diberikan villa kepada pengunjungnya pun termasuk dalam taraf yang baik untuk sebuah penginapan. Menurut Titut ada tiga klasifikasi yang membedakan villa-villa tersebut. Klasifikasi A yang letaknya berada di pinggir jalan memiliki fasilitas 3-5 kamar yang dilengkapi bathtub dan shower. Klasifikasi B berada di wilayah yang memasuki gang dengan fasilitas 2-3 kamar yang dilengkapi kamar mandi dalam walaupun masih sederhana. Sedangkan klasifikasi C berada di daerah pojok-pojok kampung dengan fasilitas yang memang masih sederhana.
Tempat paling terkenal di Songgoriti
Songgoriti memang merupakan kawasan wisata yang sangat indah. Letaknya berada di daerah lereng pegunungan, udaranya sejuk dengan pepohonan rindang yang menyelimuti. Ditambah lagi dengan keberadaan pemandian air panas dan villa-villa yang berjejeran untuk tempat penginapan.
Namun ironisnya, banyak kalangan yang kemudian menyalah gunakan keberadaan villa-villa tersebut. Sudah tidak menjadi rahasia lagi bahwa para penyewa banyak berasal dari sepasang kekasih yang hanya ingin melepaskan hasrat seksualitas mereka. Dalam hal ini berarti keberadaan villa menunjang adanya seks bebas di kalangan pasangan muda baik pelajar, mahasiswa, oknum pemerintah yang tidak memiliki ikatan pernikahan, dan sebagainya.
Hal tersebut tentu menjadi pertanyaan besar, mengapa keberadaan villa yang banyak disalah gunakan masayarakat sampai saat ini tidak ada penanganannya? Kemudian bagaimana sebenarya peran pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut?
Kabid Humas Polisi Resort Kota Batu, M.Yantofan menyatakan memang permasalahan sosial ini sampai sekarang belum dapat ditangani karena berbagai macam alasan. “Tidak semudah yang dibayangkan banyak orang dalam menangani masalah tersebut, misalnya dengan razia. Karena semua itu ada aturannya.”
Menurut Yantofan pihak kepolisian tidak dapat menangani masalah ini karena tidak adanya laporan masyarakat. “Polisi tidak bisa melakukan razia, karena tidak ada pihak yang melapor masalah tersebut kepada kami. Jika kami melakukan dengan sendirinya, dan ternyata tidak menemukan itu berarti kami telah mengganggu ketenangan umum,” ujarnya.
Permasalahan sosial ini begitu pelik, karena pemerintah seperti menutup mata terkait hal tersebut. Terbukti dengan tidak adanya peraturan pemerintah yang mengatur masalah tersebut. “Aturan penggunaan Villa ini memang belum ada, dan peraturan pemerintahnya juga belum dibentuk,” ucap Dewi, Humas Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Batu
  Terlebih keberadaan villa tersebut ternyata telah diberikan izin pemerintah. Salah satu bukti, adalah dengan diterbitkannya Surat Perijinan Villa milik Titut Pujiari No.530.08/205/HO/422.208/2009 tentang Ijin Gangguan (HO) Tempat Usaha Penginapan/Villa yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintah Kota Batu.
  Ditambah lagi adanya Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) yang harus dibayarkan oleh Paguyuban Villa terhadap Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Batu, menandakan villa tersebut keberadaannya telah distujui oleh pemerintah. “Villa-villa ini juga harus bayar pajak, kurang lebih 1juta 200 tiap bulannya,” tutur Titut.
Permasalahan sosial di daerah Songgoriti tersebut memang terabaikan. Selain tidak ada penanganan yang pasti agaknya peran pemerintah juga kurang untuk permasalahan ini, terbukti dengan pemerintah yang menyetujui keberadaan villa tersebut.

Pengaruh Villa
Keberadaan villa memang banyak menunjang terjadinya seks bebas. Namun jika kita lihat dari sudut pandang yang lain, villa merupakan suatu asset yang banyak memberikan pengaruh yang baik untuk kawasan wisata songgoriti terutama masyarakat sekitar.
Songgoriti sebagai daerah dataran tinggi memang cocok untuk wilayah pertanian. Para penduduknya pun rata-rata hanya bekerja sebagai petani sayur dengan pendapatan rendah. Adanya villa di daerah tersebut, ternyata memberikan tambahan penghasilan sekaligus menaikkan taraf hidup masyarakat sekitar.
“Mulai dulu penduduk disini itu petani dan peternak, yang pendapatannya hanya sedikit jika untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tapi setelah ada villa, kami dapat tambahan penghasilan dan taraf kehidupan masyarakat sedikit demi sedikit terangkat,” tutur Ketua Paguyuban di daerah tersebut.
Selain itu juga berpengaruh bagi pemberdayaan sumber daya masyarakat yang ada. Sehingga masyarakat daerah yang menikmati hasil dari wilayah tersebut. “Kami tidak mau seperti Jatim Park atau pun BNS. Bukan masyarakat sekitar yang dapat untung tapi justru para investor,” ujar Titut.
Di sisi lain keberadaan villa-villa tersebut begitu vital, karena berpotensi sebagai penarik perhatian pengunjung untuk berwisata ke wilayah Songgoriti. Dengan tidak adanya keberadaan villa tersebut, bisa jadi kawasan wisata Songgoriti menjadi tersisihkan dari kawasan wisata lainnya.
Meski banyak memberikan pengaruh yang baik untuk masyarakat, namun tetap menunjang permasalahan sosial yang begitu pelik. Perlu penanganan dan pemecahan yang signifikan untuk mengatasi hal tersebut. Koordinasi banyak pihak, baik pemerintah daerah, pemilik villa, paguyuban, masyarakat dan semua yang bersinggungan dengan keberadaan villa diperlukan. Agar terjadi kesepakatan yang tidak saling merugikan, dan permasalahan sosial ini dapat diselesaikan. (bib/eka/sadam/bibob)

33 komentar:

  1. miris banget, sbg warga asli batu saya juga kecewa thd sikap pemerintah yg terkesan menutup mata untuk masalah sosial, hanya dikarenakan uang pajak trs mengalir tapi permasalahan sosial d abaikan, sehingga imej kwasan songgoriti sbg tmpt mesum walau tidak semua villa seperti itu

    BalasHapus
  2. mari kita pecahkan bersma
    sehingga masalah sosial terselesaikan.
    jangan kita menghakimi dulu.
    apakah ada efek dari siggoriti juga perlu diperhatiakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. okelah, kita tutup saja vila itu misalnya. polisi menutup dengan tegas.
      Lalu, tidak ada lagi yang menyewakan untuk hal maksiat tsb.

      Apa skenario terburuknya? Pelacuran tumpah kemana mana, akhirnya karena sudah tidak aman lagi, kumpul kebo juga tumpah kemana mana.

      apa nggak lebih baik kita segel semua maksiat cukup hanya disitu, jangan sampai meluber ke banyak tempat.
      Eksklusifkan.
      Kalau sampai keluar kemana mana, apa gak malu kalau akhirnya perbuatan mesum malah gak terkontrol?

      Hapus
  3. klo villa d tutup apa pemerintah menyokong perekonomian warga songgoriti.
    perekonomian warga sedang berkembang.
    sudahlah jangan munafik, Anda yg risih akan adanya mesum belum tentu masuk Surga.

    Bukankah kita belajar disekolah 9 tahun SD, SMP, SMA di ajarkan untuk mengembangkan potensi usaha, Menghargai usaha orang lain tanpa ada kekerasan.

    dilihat dr segi pariwisata kota batu juga semakin menggeliat, Songgoriti juga semakin terpuruk, tertinggal dengan yang lain.
    kemunculan villa-villa juga pesat dikota batu.
    Saya pernah sewa didaerah Oro-Oro ombo/BNS seharga 150rb/kmar, sekitar daerah punten, tapi soal kenyamanan, keamanaan, kebersihan tak sebanding dengan Songgoriti.
    dengan harga 75rb saya sudah mendapatkan kamar yang bersih, nyaman, dan aman.
    referensi saya untuk pengunjung ini coba telp 082333756464
    langganan penginapan saya selama 2thn terakhir ini.
    mksh

    BalasHapus
  4. masih ada villa di Songgoriti yang Insya Allah amanah. Dan salah satu blog villa dengan tulisan tentang wisata Malang raya yang mengawali publikasi melalui blog. Silahkan klik blog kami dan segera reservasi dengan alamat URL http://novavilla.wordpress.com/

    BalasHapus
  5. Sok suci lu pada .... Mau sex bebas mau apapun itu terserah mreka toh yg dosa bukan anda...klo anda kecewa dengan pemerintah..bongkar aja sendiri..klo bernyali sih..hehehe...

    BalasHapus
  6. munafik. krn gak punya pasangan buat mesum, gak punya duid buat nyewa villa, akhirnya jd sok suci, cb klo adaa kesempatan, pst mesum jg lu pada, jaga dri sndri dlu aja blum beres, uda mau urusin urusan orang lain.

    BalasHapus
  7. cuih mereka sok semua padahal di tawar i mesum juga mau ,Munafik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pembenaran diri akan perbuatan asusila sambil mengkambinghitamkan yang mengingatkan itu LEBIH MUNAFIK! Lagipula kami warga asli yakin bahwa yang mendukung mesum-mesuman di Songgoriti adalah orang LUAR KOTA alias WERENG. Orang yang cinta dengan kotanya tentu bukan bangga/mendukung tapi sebaliknya akan malu dan jengah jika salah satu daerahnya dicap negatif seperti demikian terutama dicap oleh ORANG LUAR KOTA.

      Mari, jangan tutup mata terhadap masalah ini.

      Hapus
    2. lamis lambemu sal wkwkwk

      Hapus
    3. Saya rasa ini intinya adalah masalah cara 'mencari uang'
      Bukan moralnya karna moral manusia kebanyakan terpengaruhi gaya hidup manusia disekitarnya..
      Seperti contoh mudahnya saja..
      Kalo si A punya villa dengan sewa perhari dengan pendapatan beberapa juta..
      Nah si B punya sawah yg hanya menghasilkan uang beberapa kali saja dalam 1 tahun itupun dengan upaya yg sangat extra..
      Nah perlu digaris bawahi..,bukan tidak mungkin si B akan menjual sebagian tanahnya/menggadaikan untuk membangun sebuah villa disana dengan 1x modal agak besar dn tiap hari menghasilkan rupiah dengan perhitungan yg lebih cepat dapat uang dari pada nanem jagung..
      Jadi munafik/tidaknya manusia itu hanya diri sendiri dan Tuhan yg mampu menilai jangan menghakimi manusia lain dengan kata2 munafik..
      Kalo saya jd orang luar menilainya ya biasa saja karna,orang mau ada/tidaknya villa disonggoriti,mereka juga tetap mesum juga..
      Toh kita ini manusia bukan batu..
      Jadi wajar dong sebagai makhluk hidup menjalani proses..

      Hapus
  8. Sebelum menertipkan dan mengkritik dari paradikma moral asusila.
    Menurut saya, tanyakan ke diri sendiri dulu, sudahkan saya membuang sampah dengan benar??? Jika sudah, baru boleh anda mengkritik masalah asusila.. Hehehe
    Kenapa??? Karena masyarakat terlalu terlena dengan moral, asusila, dll. Tapi, kebersihan lingkungan, kesehatan lingkungan, budaya menanam pohon, mck yg baik, dan hal2 dasar lain malah nggak dipikir.
    Kan aneh to...

    Mari kita berfikir dengan benar.
    085648873368 PTN, SH

    BalasHapus
  9. Justu ada vila aku bahagia ketimbang. Mesum di mana mana

    BalasHapus
  10. duit ontok podo legine,heheheeee

    BalasHapus
  11. Villa yang gapake KTP dimana ya? Msh SMA kelas satu ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini mumpung ada yang gratis buat anak sekolah dibawah umur, loe mau gak guys? tanpa KTP

      Hapus
  12. Aku pengen mesum di Villa Songgoriti, ada gak ya Villa yang murah meriah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itung itung buat nambah penghasilan pajak negara yaw? Hemmm boleh juga tuh

      Hapus
  13. Taxi motor,Homestay keluarga lokasi strategis harga terjangkau cp:085739290143 BB:293B5199 Wista batu malang
    Kunjungi http://singletraveler1.blogspot.co.id

    BalasHapus
  14. Lihat diri sendiri dulu aja. Apakah sudah benar dan apakah sudah sesuci kyai. Wonk kyai ae belom tentu suci. Terbukti di daerah blablabla. Kyai cabuli 2 santriwatinya. Unu kok smpean komen" villa songgoriti.

    Saya mau tanya juga. Apakah benar kalau villa songgoriti aman dari raziah polisi. Yg d tanyakan banyak temen" laen juga. Soalnya masi was was. Mohon komennya

    BalasHapus
  15. Dan mohon info"nya yg terbaru di villa songgoriti

    BalasHapus
  16. Asyiiik. Wisata yang menarik dan menyenangkan yang berada di wilayah batu. Sangat cocok untuk dicoba buat yang belum pernah ke sini. Salam kenal dari Rent Car Malang Simpati 0821 41555 123

    BalasHapus
  17. MARI KITA BUDAYAKAN VILLA SONGGORITI BIAR INDONESIA TIDAK KETINGGALAN DARI NEGARA LAIN :D

    BalasHapus
  18. Teman kencan hubungi 5D42CDF6 cew ajh

    BalasHapus
  19. Ojek express plus batu malang wa 085739290143

    BalasHapus
  20. Songgoriti itu memang menawarkan villa tapi tidak menawarkan jasa maksiat seperti pelacur /lainnya,saya orang sana setiap hari di buli temen temen,padahal persoalan kayak gitu itu kaena orang luar yang menyewa,kami hanya sebatas memberikan penginapan,juga sudah memiliki hak jika belum menjadi suami istri maka tidak di perbolehkan dan bisa di denda 5juta oleh pengurus komite tesebut




    Ayo lah jangan sok tau jadi orang,kalo gak tau jangan soktau

    BalasHapus
  21. Bisa tanya info untuk menyewa tapi bkn suami istri karna dalam perjalanan wisata di malang

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, tetapi dengan menjaga kesopanan