Pages

Rabu, 29 Desember 2010

Pejabat, ya harus dikawal dong???

Menjadi pejabat di Negara ini seperti layaknya menjadi seorang raja. Segala hal dapat terpenuhi dengan mudahnya. Uang, fasilitas, kenyamanan bahkan keamanan hidup pun begitu enteng didapatkan. Dan yang lebih hebat lagi, dapat melenggang bebas kemanapun dengan aman tanpa takut macet. Karena, ya begitulah pejabat di Indonesia kemana-mana mintanya dikawal, sedikit-sedikit butuh pengamanan. Bahkan tidak cukup pejabat Negara kelas tinggi saja, kelas rendahan pun ikut-ikutan dikawal.

Entah apakah alasannya sehingga harus mendapatkan pengamanan yang begitu ketat seperti itu. Apakah pengamanan karena takut mendapat terror dari rakyat? Apakah karena takut telat dalam menjalankan tugasnya? Ataukah hanya sekedar untuk keamanan?. Semua itu masih menjadi pertanyaan yang besar dari kalangan masyarakat.
Permasalahannya, apakah hal tersebut dianggap sesuai oleh masyarakat dan tidak terlalu berlebihan. Karena jika alasannya hanya takut mendapat teror, toh ternyata sampai sekarang tidak pernah ada bukti yang mengatakan para pejabat mendapatkan teror selama dijalan dari rakyat. Sebagai seorang pejabat seharusnya bisa bersosialisasi dengan baik terhadap rakyat, karena memang tugas pejabat adalah sebagai wakil rakyat, bukan justru malah takut terhadap rakyat.
Kemudian jika alasannya takut telat dalam menjalankan tugas negara, sebagai seorang pejabat seharusnya memberikan contoh kepada masyarakat untuk berangkat lebih awal dan tidak membiasakan hidup telat. Padahal, bukan hanya pejabat saja yang melaksanakan tugasnya di negara ini, pegawai pu bekerja dan pelajar pun sekolah.
Para pejabat di Negara kita agaknya harus belajar banyak tentang disiplin, dan tidak berlebihan dalam bertindak. Para pejabat juga harus tahu penggunaan yang sebenarnya dari adanya pengawalan tersebut, karena hal itu pun banyak merugikan masyarakat seperti adanya kemacetan.

sumber gbr: kompas.com

1 komentar:

  1. bener..saya paling kesal kalo ada iringan mobil pejabat lewat,,seakan2 jalanan adlh miliknya sendiri,,padahal rakyat yg membiayai pembuatan fasiltas umum dan membayar gaji pejabat

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, tetapi dengan menjaga kesopanan